Apa itu saham gorengan? Apakah ada emiten yang usahanya gorengan? Sebagai investor kamu harus mengetahui apa itu saham gorengan, biar kamu bisa mendapatkan profit yang maksimal, mari baca ulasannya di bawah ini!
Saham gorengan merupakan saham berkualitas jelek plus berisiko tinggi yang sudah direkayasa demi meraih keuntungan dalam periode pendek. Dalam prakteknya, oknum akan memainkan pergerakan saham dan membuatnya seakan-akan mempunyai fundamental yang bagus. Di waktu tertentu nilainya akan berfluktuasi, tetapi tidak berlangsung lama.
Saham gorengan biasanya merupakan saham lapis kedua atau ketiga karena jumlah pemegangnya sedikit dan kapitalisasi pasarnya tidak begitu besar. Untuk memancing minat investor, oknum akan menawarkan produknya dalam harga yang murah sekalian memberikan bujukan return yang besar.
Sebagai investor pemula, penawaran itu terdengar menarik, bukan ? Walau sebenarnya, bukannya memberikan keuntungan, saham gorengan semakin banyak menyebabkan kerugian lantaran nilainya bisa drop secara drastis hanya dalam hitungan hari.
Lalu, bagaimanakah cara kita membedakan saham berkualitas baik dengan saham gorengan? Simak ciri-cirinya pada point seterusnya.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Untuk menghindar transaksi saham yang digoreng, lakukan analisa berikut ini.
Perusahaan Mempunyai Citra Buruk
Saat perusahaan mengalami permasalahan umumnya akan mempengaruhi harga saham. Di waktu yang bersamaan, bandar saham akan memanfaatkan momen tersebut untuk memainkan pergerakan saham supaya kelihatan aktif. Disamping itu, perusahaan tempat saham gorengan sering menghasilkan keuntungan yang tidak sesuai dengan kinerja fundamentalnya.
Terdaftar Dalam Unusual Market Activity (UMA)
Saham gorengan sering memberikan surprise untuk pemiliknya. harganya dapat tiba-tiba naik sampai batasan auto reject atas dan turun dengan drastis. Kalau sudah begini, saham emiten tersebut rata-rata tercatat sebagai Unusual Market Activity (UMA) sampai akhirnya mendapatkan peringatan dari BEI.
Mempunyai Kapitalisasi Pasar Terbatas tetapi Nilai Transaksinya Tidak Wajar
Seperti keterangan awalnya, beberapa saham yang digoreng rata-rata saham lapis kedua dan ketiga dengan kapitalisasi pasar terbatas atau bisa diasumsikan perusahaan berkembang yang kondisi keuangannya belum stabil.
Biasanya nilai transaksi saham gorengan di bawah saham lapis satu (blue chip). Kalau kamu mendapati nilai transaksi harian saham gorengan naik sampai menyamai blue chip, investor harus curiga mengenai praktik saham gorengan.
Tips Tepat Menghindari Saham Gorengan
Untuk para investor pemula, ikuti trik berikut supaya terhindar dari praktik saham gorengan.
Pantau Terus Info Unusual Market Activity (UMA)
Tips pertama yakni selalu memperbaharui info berkaitan saham mana yang ditetapkan UMA oleh BEI. Info terkini
Pilihlah Saham Blue Chip
Langkah selanjutnya adalah pilihlah emiten saham favorit dengan rekam jejak baik atau biasa disebutkan blue chip. Blue Chip cenderung gampang dijualbelikan lewat pasar saham karena banyak memiliki peminat. Dengan begitu, risiko bandar saham mainkan gerakan saham juga makin minim. Adapun contoh-contoh emiten yang terhitung sebagai blue chip ialah TLKM, BBCA, BBRI, dan ASII.
Contoh Saham Gorengan
Contoh saham gorengan bisa kamu lihat pada kasus PT Asuransi Jiwasraya. Berdasar laporan Badan Pemeriksa Keuangan, BUMN sektor jasa asuransi itu terindikasi mengalami kerugian sebesar 10 triliun. berikut tiga saham yang turut serta pada kasus tersebut.
PT Inti Agri Resources (IIKP)
Perusahaan ini beroperasi pada sektor perikanan, perdagangan dan perkebunan. Perusahaan yang berdiri tanggal 16 Maret 1999, tawarkan saham secara pertama pada 20 Oktober 2002, harga Rp 450 per lembar.
PT Alfa Energi Investama (FIRE)
Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, pengiriman, dan perdagangan, berdiri tanggal 16 Februari 2015. Mulai menawarkan sahamnya secara perdana ke publik mulai dari 9 Juni 2017, di harga Rp 500 per lembar.
PT SMR Utama (SMRU)
Berdasar data di bursa efek Indonesia, perusahaan ini berdiri tanggal 11 November 2003, bergerak di sektor pertambangan batu bara. Emiten ini menawarkan saham perdana atau IPO pada 10 Oktober 2011, harga per lembarnya Rp 600
Kelebihan Membeli Saham Gorengan
- Potensi keuntungan tinggi sekali. Dapat profit sampai puluhan sampai ratusan persen dalam sekejap.
- Selalu ada peluang. Saham blue chip kebanyakan cuma bisa memberikan keuntungan saat pasar saham bullish. Tapi saham gorengan bisa memberikan kemungkinan untuk profit baik saat saham bullish atau bearish. Selalu saja ada saham gorengan yang naik. Tinggal kita pandai-pandai mencarinya.
- Tidak usah modal besar. Rata-rata saham gorengan harganya murah meriah, jadi cukup dana kecil saja bisa trading saham gorengan.
- Tak perlu menunggu lama. Gerakan saham gorengan cepat sekali . Jadi tidak perlu waktu lama, keuntungan bisa diperoleh dalam hitungan jam, menit bahkan juga terkadang detik.
Kekurangan Membeli Saham Gorengan
- Potensi risiko tinggi sekali. Sesuai sama konsep High Risk, High Return. Bila tidak berhati-hati, bisa rugi besar.
- Perlu kemampuan tinggi. Tidak semua trader bisa sukses trading saham gorengan. Harus mempunyai Sistem Trading, Manajemen Uang yang kuat, dan Psikologi Trading yang stabil. Kalau tidak punyai semua, susah untuk sukses.
Seberapa Besar Risiko Membeli Saham Gorengan?
Seperti telah diinfokan sebelumnya, saham gorengan mempunyai risiko yang tinggi sekali. Berikut beberapa kemungkinan yang dapat terjadi jika membeli saham gorengan:
- Rugi sampai puluhan persen. Ini karena volatilitas harga yang begitu tinggi. Saham gorengan mudah naik, mudah turun dengan tiba-tiba.
- ARB berjilid-jilid. Saham gorengan bisa mendadak jeblok langsung di harga ARB (Auto Rejection Bawah). Bisa membeli sahamnya, tetapi tidak dapat jual sama sekali. ARB terkadang dapat terjadi berulang-kali.
- Harga dapat drop sampai batas bawah yakni Rp 50 alias menjadi anggota saham gocap.
- Saham disuspensi. Bisa membeli sahamnya, tetapi tidak dapat jual sahamnya. Suspensi tergantung persoalannya, bisa sebentar bisa jg lama sampai bertahun-tahun. Maknanya ada opportunity cost karena uang mandek.
- Saham menjadi saham tidur. Dapat tidak bergerak di waktu yang lama.
- Perusahaan mempunyai masalah, bangkrut, lalu delisting. Saham jadi tidak ada harganya sama sekali.
Apakah Saham Gorengan Perlu Dihindari?
Tidak semua saham gorengan perlu dihindari, tergantug dengan posisi kamu saat ini, berikut ulasannya :
- Kalau kamu investor saham pemula, maka saham gorengan tergolong diantara satu dari 4 hal berbahaya yang perlu dihindari.
- Kalau kamu investor saham jangka panjang, maka lewatkan saja saham gorengan. Biasanya fundamental perusahaannya tidak memenuhi persyaratan.
- Kalau kamu trader yang ingin trading sehat dan enjoy, seharusnya hindari saham gorengan.
- Kalau kamu trader yang cukup profesional dan ingin mencoba trading saham gorengan, silahkan coba. Ada kok, trader sukses yang spesial trading saham gorengan. Tapi harus diingat, kalau trading saham gorengan itu tidak gampang dan perlu kemampuan trading tinggi. Selalu berhati-hati jika trading saham gorengan.
Cara Trading Saham Gorengan
Kalau kamu sudah terlanjur membeli saham gorengan maka seharusnya kamu perlu menyediakan strategi khusus supaya tidak terjebak dan mengalami kerugian. Berikut beberapa cara mengakali investasi saham gorengan.
Jangan disimpan terlalu lama
Karena fluktuasi harganya yang tinggi sekali maka dianjurkan untuk tidak menyimpan saham gorengan lebih dari dua hari. Oleh karena itu, kamu mesti terus memonitor pergerakan harga di pasar saham. Kalau harganya mulai turun maka sebaiknya kamu mulai melakukan tindakan dengan melakukan pembatasan kerugian (cut loss).
Cut loss seharusnya dilakukan kalau harga saham yang kamu punyai mulai jatuh melewati batasan toleran yang kamu aplikasikan. Besaran batasan itu bervariatif untuk setiap orang karena setiap orang memiliki profil investasi yang berbeda.
Monitor harga saham sewaktu-waktu
Transaksi berisiko tinggi seperti saham gorengan ini dapat terjadi sangat cepat. Karena amat singkatnya, harga saham tersebut bisa berubah dalam hitungan detik. Oleh karena itu, kalau harga sahamnya sudah makin turun dan membuat kamu frustasi maka sebaiknya dijual saja dengan harga berapapun.
Batasi jumlahnya
Mempunyai portofolio berisiko tinggi pasti banyak menyita waktu karena semua itu akan perlu kejelian yang tinggi. Oleh karena itu, ada baiknya kalau kamu batasi jumlah saham berisiko, mungkin kamu bisa batasi menjadi kurang lebih 10% atau kurang dari jumlah portofolio yang dimiliki tergantung dari profil investasi masing-masing.
Kesimpulan
Setelah mengetahui apa yang dimaksud saham gorengan secara detil maka diharapkan kamu dapat mengambil keuntungan atau bahkan menghindari jebakan saham gorengan. Jangan pernah lantaran kamu tergoda harga saham yang sangat murah dan iming-iming keuntungan besar dalam waktu yang singkat, kamu malah menderita kerugian yang cukup banyak.
Oleh sebab itu, kalau kamu sebagai investor perlu bijaksana memperhitungkan semua kemungkinan yang bisa muncul saat sebelum mengambil keputusan. pastikan kamu telah memiliki dana darurat saat sebelum melakukan investasi saham. Jika masih ragu-ragu untuk menanggung risikonya, investor pemula bisa memutuskan untuk memilih produk investasi lain dengan risiko rendah seperti deposito, emas, atau sukuk ritel yang dikeluarkan oleh pemerintah.