Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki individu atau badan. Dalam akuntansi, biasanya contoh aset merujuk pada harta benda baik yang berwujud maupun abstrak. Pengertian aset juga berkaitan dengan modal dan hutang.
Dari paragraf di atas, dapat dikatakan bahwa aset adalah hal penting bagi individu atau badan berkaitan. Oleh karenanya, ayo pelajari informasi selengkapnya tentang apa itu aset dalam artikel Prospeku kali ini. Selamat membaca!
Apa itu Aset?
Secara singkat, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh orang pribadi atau kelompok yang berwujud atau tidak berwujud, yang memiliki nilai yang akan bermanfaat bagi semua orang atau perusahaan.
Biasanya aset sangat berguna dalam dunia bisnis. Sebab itu, benda yang menjadi aset umumnya memiliki nilai ekonomis, nilai tukar, dan nilai komersial.
Jika dilihat dari formula akuntansi, aset juga bisa dikatakan sebagai hasil penjumlahan dari liabilitas dan ekuitas. Liabilitas merupakan sebuah tanggung jawab seperti hutang dan tanggungan. Sedangkan ekuitas adalah pendapatan.
Sejumlah ahli dan regulasi pemerintah juga turut dijadikan sumber untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aset sebenarnya. Beberapa contoh referensi di antaranya adalah:
- Hidayat menyampaikan bahwa pengertian aset adalah barang yang secara hukum terbagi menjadi benda bergerak dan tidak bergerak serta berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible)
- Munawir mendefinisikan aset sebagai suatu sumber daya atau sarana dengan nilai ekonomi yang punya kegunaan sebagai penunjang dalam mengukur harga perolehan atau nilai wajar perusahaan.
- PP RI No. 24 Tahun 2005 menyatakan bahwa pengertian aset dikategorikan ke dalam current asset (aset lancar) dan non current asset (aset tidak lancar)
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa aset adalah semua aset yang dimiliki oleh perusahaan atau individu yang memiliki potensi manfaat ekonomi di masa depan
Sifat dan Karakteristik Aset
Sama seperti komponen akuntansi yang lain, aset adalah sesuatu yang punya sifat dan karakteristik tertentu. Hal itu pastinya sangat berguna saat kita hendak mengenali secara mudah apa yang dimaksud dengan aset. Adapun sejumlah sifat dan karakteristik aset yaitu:
- Merupakan suatu harta yang dihasilkan dari peristiwa atau transaksi yang dilakukan di masa lalu. Misalnya adalah properti yang dibeli sebagai bentuk investasi
- Dapat dikendalikan dan dikuasai pemilik, baik individu atau badan perusahaan
- Punya manfaat ekonomi yang bisa didapat untuk masa depan
Jenis Aset dan Contohnya
Selanjutnya aset digolongkan menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Simak penjelasannya dibawah ini
Aset lancar
Aset lancar adalah jenis aset yang paling likuid. Artinya, aset tersebut adalah yang paling mudah dan juga prosesnya cepat untuk bisa dikonversi menjadi uang tunai. Aset lancar memiliki perputaran pendek dan siklus keuntungan. Umumnya, periode perputaran aset saat ini adalah 1 tahun atau dalam siklus normal suatu perusahaan.
Karena perputarannya yang cepat, manfaat aset lancar juga cepat habis, tetapi begitu habis, mereka akan digantikan oleh aset atau aset lain. Situasi ini berlanjut hingga akhir periode. Contoh aset lancar adalah uang tunai, saldo rekening bank, surat berharga jangka pendek, dan lainnya.
Aset tidak lancar
Aset tidak lancar termasuk cukup luas, aset tidak lancar juga merupakan aset yang manfaatnya lebih dari setahun dan tentu lebih lama dibandingkan aset lancar. Aset tidak lancar dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
Aset tetap
Merupakan aset yang dapat dilihat dalam bentuk atau bentuk fisiknya. Aktiva tetap ini digunakan oleh suatu perusahaan dalam kegiatan manufaktur, baik untuk barang maupun jasa. Perusahaan dapat menjual aset tetap tersebut jika jangka waktu atau umur aset itu sendiri telah habis masa berlakunya atau rusak. Contoh aset tetap berwujud: tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan lain-lain.
Aset tidak berwujud
Selain aset tetap, aset tidak berwujud juga diklasifikasikan dalam kategori aset tidak lancar. Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak Nampak atau tidak terlihat secara fisik, tetapi memiliki nilai dan kegunaan bagi perusahaan. Contoh aset tidak berwujud adalah goodwill, paten, hak cipta, hak konstruksi, sewa, dll.
Investasi jangka Panjang
Jenis aset keuangan lainnya adalah investasi jangka panjang. Sesuai dengan namanya, investasi jangka panjang ini terdiri dari aset yang tidak dilikuidasi dalam waktu kurang dari satu tahun. Biasanya seseorang akan berinvestasi dalam jangka waktu yang lama untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Investasi jangka panjang tidak digunakan untuk memenuhi atau mendukung kebutuhan dasar. Contoh investasi jangka panjang adalah saham, obligasi, surat berharga, dana tujuan khusus, dan tanah yang digunakan untuk lokasi usaha.
Manajemen Aset
Secara garis besar, manajemen aset adalah pengelolaan aset yang efektif milik individu, perusahaan, atau organisasi untuk mencapai tujuannya. Analisis aset berarti segala sesuatu yang memiliki nilai tukar, modal, atau kekayaan. Aset juga dapat dianggap sebagai investasi bisnis atau sumber pendanaan. Agar suatu aset dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuannya, maka perlu dikelola seperti pengelolaan aset yang baik.
Pentingnya Manajemen Aset
Dengan pengelolaan aset yang baik dan jelas, perusahaan dapat menstabilkan nilai asetnya. Bahkan manajemen aset membantu bisnis meningkatkan keuntungan, baik dari segi pendapatan maupun pencapaian tujuan. Pengelolaan aset yang baik oleh perusahaan juga dapat menimbulkan risiko kerugian akibat kerusakan aset atau kehilangan nilai.
Kamu tidak dapat mengelola atau mengambil aset perusahaan Kamu tanpa manajemen khusus. Alasannya, jika terjadi penurunan nilai, fungsi atau nilai aset, tim terkait, atau tim pengelola aset harus membuat laporan penurunan nilai aset.
Laporan harus menyertakan data penyusutan dalam laporan keuangan. Data ini mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil oleh departemen manajemen aset.
Dari perspektif keuangan, catatan manajemen aset juga dapat membantu Kamu mempersiapkan anggaran bisnis Kamu untuk membangun, membeli, dan memelihara aset. Jika anggaran Kamu tercatat, bisnis Kamu akan lebih berhati-hati saat memutuskan membeli aset baru untuk menghemat uang.
Oleh karena itu, lakukan penilaian secara berkala untuk lebih memahami nilai aset Kamu. Seperti yang disebutkan di awal artikel, ada lebih dari sekadar banyak jenis manajemen dalam bisnis.
Manajemen aset dilakukan di sini dan selalu melibatkan manajemen risiko, hal ini dikarenakan perusahaan juga perlu melihat risiko yang mereka hadapi di masa depan yang dapat mengancam aset mereka.
Oleh karena itu, perusahaan perlu tidak hanya mengelola aset dan mencatat nilainya, tetapi juga mengelola risiko yang mungkin timbul di masa depan. Manajemen aset terkait dengan nilai, yang membuatnya sangat nyaman dan memfasilitasi pekerjaan tim terkait, seperti mengedit laporan keuangan.
Tujuan Manajemen Aset
Adapun beberapa tujuan yang dapat kita lihat dengan adanya manajemen asset seperti
Meningkatkan keamanan asset
Aset yang dimiliki perusahaan jumlahnya banyak sehingga tidak dapat dikelola secara individual. Dengan adanya manajemen aset dapat mengurangi potensi kerugian aset dan kerusakan bisnis/perusahaan. Oleh karena itu, dengan tim manajemen aset, aset dapat lebih terlindungi, tersimpan dengan baik dan aman.
Membuat manajemen resiko
Manajemen aset selalu dikaitkan dengan manajemen risiko, jadi jika manajemen aset tidak dapat memperhitungkan apa ancaman terhadap aset bisnis Kamu, manajemen risiko hadir untuk melengkapinya. Oleh karena itu, manajemen risiko berperan dalam membantu bisnis mengelola ketidakpastian aset yang mungkin timbul di masa depan.
Menjaga nilai aset
Keuntungan pertama dari manajemen aset adalah Kamu dapat menjaga nilai aset Kamu tetap stabil. Semua aset yang dimiliki oleh bisnis menanggung risiko penyusutan dalam hal kerusakan dan kerugian. Dengan manajemen aset, nilai aset perusahaan dapat tetap tinggi meskipun dalam kondisi buruk.
Memantau penyusutan aset
aset bisa mengalami penyusutan. Ketika suatu aset mengalami penyusutan maka nilai aset berkurang. Manajemen aset sangat penting di sini karena mudah untuk mendeteksi penurunan nilai aset. Penurunan nilai aset dilaporkan dalam bentuk laporan.
Menghindari pembelian asset berlebih
Manfaat manajemen aset selanjutnya adalah tim manajemen aset mengelola pembelian aset bisnis Kamu, menghindari pembelian aset yang berlebihan. Oleh karena itu, perusahaan dapat menetapkan anggaran pembelian aset dengan melihat catatan aset dan memutuskan prioritas utama sambil menghemat uang.
Memudahkan dalam penyusunan anggaran yang akan dibuat
Manajemen aset yang baik dapat memudahkan perusahaan khususnya bagian keuangan dalam menyusun anggaran. Maka perusahaan dapat mengetahui aset-aset mana saja yang masih membutuhkan pemeliharaan ataupun pembaruan hingga aset yang tidak dapat diperbarui sama sekali.
Nah, demikian pembahasan tentang pengertian hingga jenis aset. Kesimpulannya, nilai aset adalah sesuatu yang harus dikelola dengan baik. Upaya tersebut dilakukan demi menjaga kepemilikan aset perusahaan hingga jangka waktu operasional yang panjang.
Menjaga aset adalah salah satu teknik kita mengetahui seberapa besar modal dan pendapatan perusahaan didapat. Sehingga kita bisa ikut memperkirakan dan mencegah kemungkinan munculnya risiko buruk saat menjalankan bisnis. Semoga bermanfaat!