Istilah Rebound sering digunakan oleh para trader saham. Jika anda sering membaca review pasar atau referensi saham di media masa atau informasi saham, para analis sering menggunakan istilah rebound.
Rebound artinya melambung dan sebagai satu istilah yang sering digunakan dalam permainan bola basket, saat seorang pemain memperoleh bola pantul yang gagal masuk saat ditembakkan oleh pemain lain. Sedangkan, dalam pasar modal ini dialami setelah berlangsungnya penurunan harga saham (bearish) . Maka, bisa diartikan bahwa hal ini merupakan kondisi naik dari sebuah pantulan.
Harga saham yang dipasarkan di pasar modal ini begitu berubah-ubah tergantung dengan keadaan pasar dan fluktuasi pada harga saham adalah satu hal yang sering terjadi. Tugas Anda sebagai investor atau trader ialah memanfaatkan naik menurunnya harga ini untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Salah satunya fase fluktuasi harga saham yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan keuntungan ialah saat harga tersebut sedang rebound. Apa yang diartikan rebound itu? Mari simak pembahasan berikut ini.
Pengertian Rebound Saham
Istilah rebound sendiri lebih seringkali terdengar terutama dalam permainan bola basket. Ini berarti saat seorang player mendapatkan bola pantul yang tidak masuk dan ditembak oleh player yang lain.
Ternyata pasar modal memakai istilah ini untuk menggambarkan kondisi naik dari suatu pantulan. Tujuannya adalah kenaikan harga saham yang terjadi hanya dalam waktu pendek setelah harga saham mengalami koreksi atau penurunan yang cukup drastis. Tetapi, bukan berarti harga saham akan naik dalam jangka waktu yang lama, banyak trader atau investor membeli aset saat kondisi rebound.
Secara bahasa, rebound bisa disimpulkan sebagai memantul atau lompatan atau pergerakan ke atas.
Rebound saham adalah istilah yang banyak diketahui dan dibicarakan para investor atau trader. Ada yang suka akan kehadiran rebound ini dan ada pula yang bahkan membencinya sebab bisa membuat kerugian.
Faktor Penyebab Terjadinya Rebound Saham
Ada banyak pemicu kenapa harga saham dapat turun drastis, seperti dampak manipulasi pasar, keadaan fundamental perusahaan, dan sebagainya.
Setelah suatu saham harganya telah turun sampai level harga support, maka para pelaku pasar atau trader bakal kembali membeli saham tersebut karena harga yang sudah murah. Maka dari itu, harga akan bergerak naik kembali atau terbentuklah rebound saham.
Adanya panic selling dapat menjadi pemicu terjadinya rebound saham. Umumnya akan terjadi rebound ditandai dengan kondisi pasar yang mulai balik arah dari merah ke arah hijau.
Tetapi, ini bukan berarti saham selanjutnya mengalami uptrend atau harga terus naik karena rebound sendiri terjadi cuma dalam waktu singkat.
Cara Identifikasi Rebound Saham
Rebound dalam saham muncul karena trader dan investor lantaran suatu hal mulai berduyun-duyun membeli kembali. Mengakibatkan, harga saham yang telah jatuh perlahan-lahan merangkak naik kembali.
Tidak ada cara yang pasti untuk mengetahui kapan harga sebuah aset yang turun akan mengalami rebound. Tetapi, berikut cara untuk mengetahui apakah harga aset tersebut akan rebound atau mungkin tidak, berikut cara mengindetifikasi Rebound Saham :
Analisa fundamental
Dari sisi fundamental, Anda dapat lakukan analisa beberapa indikator seperti, price to book value , laporan keuangan dari perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Periksa kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan dimulai dari tingkat pendapatan, keuntungan dan sebagainya. Lalu bandingkan hasilnya dengan perusahaan yang bergerak di sektor yang sama.
Jika penurunan harga saham tidak diikuti dengan memburuknya kemampuan keuangan perusahaan, maka kemungkinan harga saham perusahaan tersebut akan segera rebound. Kebalikannya, jika keadaan keuangan yang buruk akan mengakibatkan harga saham jatuh, karena itu semestinya Anda lebih berhati-hati.
Analisa teknikal
Biasanya para trader dan investor memakai analisa ini untuk memprediksi kapan harga suatu saham akan rebound. Ini karena tidak jarang penurunan harga saham bukan dikarenakan permasalahan keuangan atau bisnis perusahaan, tetapi karena penurunan keinginan di pasar saja.
Kalau Anda memakai analisa ini, karena itu sebaiknya Anda mencari sinyal bullish reversal.
Anda bisa juga memanfaatkan candlestick. Karena tampilan grafik ini telah mencakup perubahan harga dan volume penawaran dan permintaan pada sesi tersebut sehingga bermanfaat untuk menentukan apakah pasar sedang ramai atau mungkin tidak.
Tanda Saham Mengalami Rebound
Mengenai beberapa tanda atau indikasi akan terjadinya rebound saham, diantaranya:
Kondisi Pasar Saham Yang Normal
Dilihat dari IHSG yang tidak memperoleh sentimen apapun. Kemudian lihat harga saham selama dua hari apakah terjadi peningkatan sebagai tanda akan berlangsungnya rebound IHSG.
Indeks Saham AS Meningkat Secara Signifikan
Keadaan pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh indeks saham AS seperti Nasdaq, SP500 dan Dow Jones. Kalau indeks saham AS tersebut ditutup menguat secara signifikan, ini dapat menjadi penanda ada potensi rebound pada IHSG keesokan harinya.
Sentimen Positif IHSG Setelah Mendapatkan Trend Penurunan Tajam
Setelah berlangsungnya penurunan harga yang tajam, IHSG mendapatkan sentimen positif berupa tax amnesty atau stimulus yang lain dari pemerintahan untuk menjaga nilai IHSG.
Maka kondisi ini akan memunculkan rebound karena mendorong investor untuk membeli saham yang harga murah hingga meningkatkan kembali harga saham tersebut.
Jenis-Jenis Rebound Saham
Pembagian istilah rebound dalam saham cuma ada satu tipe yakni technical rebound. Technical rebound ialah keadaan di mana harga aset ini memantul setelah menyentuh level support tertentu.
Rebound dalam saham bisa terus-menerus menjadi uptrend bisa juga tidak. Semua tergantung pada seberapa besar keinginan trader atau investor untuk membeli saham tersebut. Rebound menjadi uptrend saat level harga tertingginya menembus garis resistance.
Lamanya sebuah saham bisa rebound relatif tergantung dengan jenis saham tersebut dan keadaan pasar. Jika keadaan pasar sedang kurang kuat (bearish), maka rebound dapat terjadi 1-3 hari. Jika kondisi pasar sedang kuat (bullish), maka proses rebound dapat berlangsung makin lama lagi.
Begitu halnya jenis saham kategori blue-chip atau normal dapat mengalami rebound dalam waktu yang lama. Lain halnya dengan saham gorengan. Karena kenaikan harga pada saham gorengan tidak alami, maka umumnya rebound harga saham-saham ini cuma berjalan puluhan menit saja saat sebelum trader mengambil keuntungan.
Cara Kerja Rebound Saham
Setelah mendalami beberapa hal mengenai istilah rebound saham, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara kerjanya. Anda dapat manfaatkan momen ini untuk mendapatkan profit atau keuntungan.
Langkah yang paling simpel yaitu dengan memerhatikan grafik pergerakan harga saham. Kalau saham dari satu sektor atau perusahaan sudah menurun sampai harga terdiskon saat ada di level support, maka pelaku pasar dapat menganalisanya untuk proses pembelian.
Hal ini karena saat berada di level support setelah terkoreksi atau terjadi penurunan selama beberapa saat, maka ada kemungkinan jika saham tersebut akan rebound.
Disamping itu, Anda bisa juga memperhatikan pergerakan harga suatu saham dengan membaca pola candlestick yang telah tergambar secara harian. Cara ini umumnya dilaksanakan oleh beberapa trader.
Adapun beberapa skema candlestick yang memberikan sinyal pembalikan harga sesudah ada pelemahan.
Nah setelah saham memantul atau rebound saham dan terjadi penguatan sampai ke level tertentu maka Anda bisa mulai melakukan taking profit dengan menjual saham tersebut.
Tetapi, Anda mesti memerhatikan kecenderungan pasar saham secara keseluruhan. Jika pasar cenderung mengalami trend bearish atau penurunan, maka Anda perlu waspada karena rebound umumnya cuma berjalan dalam waktu singkat.
Jika memang pasar pada kondisi bullish atau kenaikan, maka rebound tersebut bisa jadi berlanjut menjadi uptrend dan terus alami kenaikan.
Tips Trading Menggunakan Rebound Saham
Tetap Berpedoman Pada Fundamental
Satu diantara perihal yang sering terjadi saat pasar sedang downtrend (bearish) ialah investor dan trader bersama-sama untuk menjual saham mereka karena takut rugi. Sikap seperti ini terkadang membuat trader gagal mengambil peluang untuk mengambil keuntungan saat saham sedang rebound.
Untuk menghindar hal tersebut seharusnya Anda masih tetap berpedoman pada kondisi fundamental perusahaan. Sama seperti yang sudah disebut sebelumnya, perusahaan dengan keadaan fundamental bagus cenderung segera rebound. Cukup jarang ada perusahaan yang mempunyai fundamental bagus tetapi harga sahamnya semakin menurun.
Tunggu Sinyal Konfirmasi
Jika Anda merasa tidak yakin dengan keadaan keuangan perusahaan penerbit saham tersebut, maka tetaplah bersikap tenang dan tunggu signal konfirmasi saat pasar sedang downtrend. Signal konfirmasi saat downtrend ini adalah sinyal-sinyal continuation pattern seperti ada true breakout yang tembus garis level support.
Sebaliknya, menunggu signal konfirmasi saat rebound juga penting. Misalkan, harga saham turun dan mempunyai volume perdagangan tinggi tetapi tidak sampai menembus garis support. Ini mengisyaratkan bahwa harga turun, permintaan akan saham tersebut tinggi sehingga memiliki potensi untuk naik kembali.
Menerapkan Kebijakan Exit dan Entry Yang Tepat
Tips lain untuk trading saat harga saham sedang mengalami rebound adalah menerapkan kebijakan entry yang tepat. Ada dua kebijakan exit dan entry yaitu pasar order dan limit order. Pasar order adalah kebijakan pembelian atau penjualan saham pada harga yang berlaku di pasar dan limit order yaitu kebijakan pembelian atau penjualan saham pada harga yang Anda harapkan entahlah itu di atas atau di bawah harga pasar.
Keunggulan pada pasar order ialah eksekusinya yang cepat tetapi kekurangannya Anda tidak dapat menjual atau membeli saham pada harga yang Anda inginkan. Kebalikannya, limit order memungkinkannya Anda untuk membeli saham pada harga yang Anda inginkan tetapi eksekusinya lama.
Menerapkan kebijakan exit dan entry yang pas saat saham rebounding ialah poin penting karena Anda tidak tahu sampai kapan harga saham tersebut akan naik. Anda dapat menentukan kapan dan di harga berapa Anda akan menjual atau membeli suatu saham berdasar riwayat harga saham sebelumnya.
Tips Memanfaatkan Momen Rebound Saham
Tidak Terbawa Arus Kekhawatiran
Melihat jumlah saham yang dijual murah, kadang investor terbawa arus panic buying tanpa melihat fundamental saham tersebut.
Tunggu sampai momen kepanikan berakhir dan jika tertarik untuk membeli saham yang sedang didiskon, pilihlah saham-saham yang mempunyai potensi rebound supaya investasimu memberikan keuntungan.
Menyimpan Saham Sampai Selesai Momen Rebound
Saat terjadi rebound, Anda tetap harus berpikir logis dan tidak terbawa arus kepanikan dengan menjual saham-sahammu untuk kurangi dampak kerugian. Terutama untuk saham yang masuk kedalam big caps, yang mudah rebound saat pasar saham mendapatkan sentimen positif.
Menyediakan Dana Cadangan
Dana cadangan dalam berinvestasi saham perlu dipersiapkan tersendiri. Biasanya untuk menghadapi peristiwa bearish di mana banyak saham berkualitas baik yang mendiskon harganya. Sehingga Anda dapat membeli saham tersebut bila mempunyai pos dana cadangan saham.
Itulah beberapa penjabaran mengenai istilah rebound pada saham. Istilah yang sangat penting diketahui bagi Anda seorang investor maupun trader.