Lebih Dekat Dengan Sandiaga Uno – Menteri Indonesia Muda dan Kaya

sandiaga uno, anak sandiaga uno, sandiaga uno anneesha atheera uno, perusahaan sandiaga uno, berita sandiaga uno, sandi uno, biodata sandiaga uno, biodata sandiaga uno dan istri, sandiaga uno sekarang,profil sandiaga uno dan istri, usia sandiaga uno, sandiaga uno menteri apa, sandiaga uno menteri kabinet jokowi, sandiaga uno jadi menteri kabinet jokowi, sandi jadi menteri jokowi, sandiaga uno, biodata sandiaga uno, profil sandiaga uno dan istri, edwin soeryadjaya, saratoga investama sedaya, saratoga investama,srtg, pt saratoga investama sedaya tbk, saham saratoga, srtg idx, pt saratoga investama sedaya, saratoga saham saratoga, saham saratoga capital, saratoga investama sedaya anak perusahaan

Sandiaga Salahuddin Uno Pengusaha sekaligus investor yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menyandang predikat menteri terkaya di Kabinet Indonesia Maju.


Sebagian besar kekayakaannya ini tentu diperoleh dari hasil investasi, terutama melalui perusahaan investasina yaitu PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Tapi Jangan salah, untuk bisa sampai di titik ini, seorang Sandiaga Uno harus merasakan pahitnya PHK, membangun bisnis tanpa adanya pelanggan dalam 6 bulan pertama, di tengan krisis di tahun 1998.

Mendirikan Perusahaan Advisory

Sandiaga Uno lulus dengan IPK 4.00 dari George Washington University, ia lanjut bekerja sebagai manajer investasi lalu pindah ke NTI Resources Ltd untuk menjadi Executive Vice President dengan gaji 8.000 dollar per bulan. 

Lalu krisis moneter tahun 1997 menghantam, ia mengalami PHK dan terpaksa pulang ke Indonesia.

Di Indonesia, Sandi melamar pekerjaan ke 25 perusahaan namun ditolak.

Dengan kondisi keuangan yang minus saat itu, Sandi terpaksa membantung stir dengan memulai usaha jasa konsultan keuangan berna PT. Recaptial Advisors. 6 Bulan lamanya Sandi bertahan hidup tanpa adanya satupun klien.

Mendirikan Perusahaan Investasi

Berbekal ilmu dan pengalamannya di bidang keuangan, tahun 1998 Sandi mendirikan perusahaan investasi, Saratoga bersama Edwin Soeryadjaya. 

Setelah krisis 1998 itu, banyak perusahaan yang mengalami keuangan, sehingga saat itu yang Sandi lakukan adalah mengakuisisi perusahaan yang sedang bermasalah, memperbaiki kinerjanya, setelah sehat perusahaannya dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

Portofolio Saratoga

Sampai saat ini Saratogo masih menjadi salah satu dari pemilik mayoritas PT. Adaro Energy Tbk (ADRO), PT. Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT. Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dann masih banyak lagi.

Hingga kini, sudah ada lebih dari belasan perusahaan yang diambil alih oleh Saratoga, dimana Sandi juga berharap Saratoga ini kedepannya bisa menjadi Barkshire Hathaway-nya Indonesia.
Menurut sandi, tentu tidak mudah untuk bangkit dari keterpurukan di tengah krisis, tapi justru di saat pandemi inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi. 

Sebuah musibah bisa berubah menjadi hikmah dan berujung berkah. Jadi kalau kamu saat ini lagi ngalamin masalah yang berat banget, yuk ikhlasin diri bahwa ujian ini mesti kamu lewatin sebagai anak tangga menuju kesuksesan kamu di masa depan.