Dalam beberapa hari ini aset kripto Terra Luna menjadi perbincangan hangat di kalangan investor kripto.
Bagaimana tidak, aset kripto yang dibuat oleh Terraforms Lab dan Do Kwon itu baru saja mengalami penurunan yang sangat drastis bahkan menyentuh 99 persen penurunan dari level tertingginya di level US$119 ke US$0,20 pada Kamis, (12/05) pukul 12:00 WIB.
Anjloknya Luna dan Stabelcoin UST
Dilansir dari Bloomberg, penurunan aset kripto Terra Luna secara drastis itu sampai saat ini diperkirakan disebabkan oleh adanya penyelewangan teknis terkait hubungan antara koin kripto Luna dan stablecoinnya Terra USD (UST).
Seperti yang diketahui, Luna menginvestasikan besar cadangan mereka pada stablecoin UST karena sifat aset tersebut yang algoritmik dan menyesuaikan permintaan penawaran terhadap mata uang dollar.
Hal inilah yang kemudian membuat harga Luna sebelumnya ikut cenderung lebih stabil, selaras dengan harga UST yang dipatok sama dengan harga US Dollar yaitu US$1.
Akan tetapi dalam beberapa hari kebelakang, keseimbangan antara UST dan Luna terganggu diduga karena adanya permainan harga UST dan Luna oleh sejumlah investor dengan modal besar.
Hilangnya kselarasan UST terhadap dollar lantas membuat banyak investor melakukan short-selling yang membuat investor melakukan memindahkan aset mereka ke stablecoin lain.
Upaya Penyelamatan Luna
Merespons kejatuhan koin Luna, CEO Terraforms Lab Do Kwon pun langsung memberikan klarifikasi dan skema untuk mengembalikan stabilisasi UST dan Luna.
Proses penyelamatan seharusnya adalah dengan cara melakukan burn atau ‘pembakaran’ UST.
Menurut Do Kwon, mekanisme stabilisasi harga dilakukan dengan menyerap UST sebanyak 10 persen lebih dari total pasokan. Namun ada konsekuensi yang mesti dibayar.
Intinya, tim Terraform akan memproduksi UST empat kali lebih banyak dari keadaan normal. Proses ini menimbulkan istilah baru di dunia kripto, yakni “Kwontative easing,” atau menambah likuiditas (quantitative easing) istilah yang biasa digunakan oleh para bank sentral.