Banyak trader pemula di dunia trading yang memandang kalau trading itu sulit. Kenyataannya, banyak cara supaya trading yang kita lakukan bisa berjalan dengan gampang. Kalau kamu seorang pemula, kamu bisa menggunakan strategi trading sederhana. Nah, berikut ini akan dijelaskan terkait strategi trading sederhana menggunakan Moving Average yang sering dipakai oleh pemula, bahkan juga professional juga sering memakainya. Yuk simak pembahasannya!
Dari beberapa indikator yang ada, Moving Average (MA) adalah indikator trend yang sangat populer. Banyak kesalahan pada pemakaian indikator ini, terutama untuk trader pemula.
Moving Average sebenarnya menjadi indikator yang powerfull kalau bisa memakainya dengan tepat.
Moving Average (MA) sebagai indikator yang paling sederhana antara indikator teknikal yang lain, biasanya MA dihitung dari penjumlahan harga penutupan pada satu periode tertentu.
Kalau harga bergerak uptrend, garis Moving Average akan bergerak keatas mengikuti arah pergerakan harga, dan kebalikannya juga saat harga bergerak downtrend, maka, garis Moving Average akan bergerak mengikuti arah harga.
Yang perlu dipahami oleh para trader, Moving Average merupakan indikator yang termasuk dalam indikator repaint atau lagging indikator, maka indikator MA ini memiliki kekurangan untuk memprediksi harga secara akurat.
Penggunaan MA untuk memprediksi harga tidak dapat dipakai secara terpisah dengan indikator yang lain. kamu memerlukan alat bantu lainnya sebagai tambahan kalau menggunakan strategi MA untuk memprediksi arah harga dan menggunakannya sebagai acuan entry level.
Walau terhitung repaint indicator, MA adalah indikator paling bagus yang bisa dipakai pada kondisi pasar trending.
Ada 3 cara untuk menggunakan indikator MA yang dirasa cukup efektif, yaitu sebagai pemicu (trigger) untuk membuka posisi beli atau jual, sebagai penyaring arah trend (trend filter) dan analisa titik perpotongan (crossover) untuk konfirmasi berlangsungnya koreksi atau pembalikan arah trend (trend reversal).
Manfaat Dan Tujuan Menggunakan Indikator Moving Average
- Mengenal dan menentukan arah trend yang dan akan terjadi
- Menentukan posisi titik masuk trading untuk mengambil posisi trading.
Jenis Moving Average
Kita cuman akan mengulas 2 Tipe garis Moving Average yang sering dipakai oleh para trader yakni : Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA)
Simple Moving Average (SMA)
SMA merupakan Moving average yang paling sederhana, sesuai namanya. Namun menggunakan indikator SMA merupakan indikator yang tepat dan dapat membantu trader profit konsisten.
Cara kerja Moving Average (MA) yakni memperhalus pergerakan harga yang terjadi . Sehingga makin besar periode yang digunakan maka makin lembut juga garis MA yang ditampilkan.
- Psikologi garis Moving Average jenis SMA:
- Bereaksi lebih lambat pada pergerakan harga dibandingkan dengan garis EMA
- Kemungkinan yang tampil lambat
- Kemungkinan sinyal palsu yang muncul kecil.
Exponential Moving Average (EMA)
EMA lebih sulit dalam perhitungannya dibandingkan SMA. EMA mempunyai peranan yang lebih dalam terkait penghitungan harga rata rata dalam jarak waktu tertentu.
Sehingga garis EMA lebih peka pada pergerakan harga yang terjadi dan garis yang ditunjukkan juga lebih agresif dibandingkan SMA.
Psikologo garis Moving Average EMA:
- Bereaksi lebih Cepat pada pergerakan harga dibandingkan dengan garis SMA.
- Kemungkinan yang muncul banyak
- Kemungkinan sinyal palsu yang muncul semakin banyak.
Untuk perbedaannya coba lihat gambar dibawah ini:
Moving Average untuk Melihat Arah Trend
Saat sebelum mengetahui cara menggunakan Moving Average untuk melihat arah trend, lebih dulu kita harus ketahui beberapa jenis trend. Tipe trend terbagi menjadi:
- Trend naik
- Trend turun
- Trend Sideways (datar).
Konsep awal dalam trading yang semestinya dipraktekkan oleh para trader yaitu follow the trend atau dalam kata lain jangan pernah melawan trend. Dengan demikian, rumus dasar trading yang sebaiknya kamu aplikasikan ialah:
- Buy (beli) saat trend naik.
- Sell (jual) saat trend turun.
Kalau sideways, disarankan untuk menunggu momen terlebih dahulu sampai trend bisa teridentifikasi.
Nah, cara menggunakan indikator Moving Average bisa digunakan oleh trader untuk melihat arah trend dengan melihat garis MA pada grafik harga.
Garis MA yang bergerak ke atas mengidentifikasikan kalau harga sedang dalam trend naik (uptrend). Kebalikannya, garis MA yang mengarah ke bawah tersebut dapat menjadi acuan kalau harga sedang dalam trend turun (downtrend).
Cara lain untuk mengidentifikasi arah trend dengan melihat posisi garis MA dan status diagram harga.
Grafik harga yang bergerak diatas garis MA itu mengidentifikasikan kalau trend sedang dalam keadaan naik (uptrend). Sebaliknya, grafik harga yang bergerak dibawah garis MA berarti mengidentifikasikan kalau trend sedang turun (downtrend).
Cara terakhir untuk melihat arah trend dengan menggunakan Moving Average dapat mengunakan dua garis MA yang berbeda, misalkan menggunakan MA 10 dan MA 20.
Apabila garis Moving Average yang kecil (MA 10) ada diatas garis yang besar (MA 20), maka moving average akan memberikan sinyal kalau trend tersebut sedang naik (uptrend).
Kebalikannya, kalau garis MA yang kecil (MA 10) berada dibawah garis yang besar (MA 20), maka trend ini akan memberikan sinyal kalau trend sedang mengalami penurunan (downtrend).
Fungsi Moving Average
Metode Moving Average mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
Mengidentifikasi trend nilai saham
Garis Moving Average yang terdapat di grafik harga dapat membantu trader mengetahui trend nilai saham saat ini. Apabila harga saat ini berada di bawah garis Moving Average, maka, berarti harga lebih cenderung bearish atau turun. Kebalikannya, harga yang berada di atas Moving Average memberikan isyarat trend cenderung naik atau bullish.
Mengetahui kapan pembalikan trend terjadi
Kapan trend bearish berbalik arah menjadi bullish? Garis Moving Average dapat menjawab. Skema tersebut bisa dilihat dari perpotongan antara MA 20 dan MA 50.
Menentukan posisi Support dan Resistence
Support dan Resistence merupakan garis penanda akan terjadi reversal atau pembalikan atau meneruskan trend, baik bearish atau bullish. Peranan Moving Average yaitu menentukan letak kedua titik tersebut. Caranya adalah dengan menyatukan dua jenis Moving Average, biasanya MA20 dan MA50.
Simple MA VS Exponential MA Mana yang Bagus?
Sampai di sini, mungkin kamu akan bertanya, manakah indikator MA yang lebih bagus? Jawabnya tergantung dari kamu sendiri sebetulnya. Kalau kamu mengharapkan indikator yang bereaksi lebih cepat pada pergerakan harga, contohnya saat trend baru dimulai, maka EMA adalah pilihan yang akurat.
Dengan EMA kamu dapat mengetahui trend lebih cepat dan tentunya keuntungan yang didapat akan semakin banyak dibanding dengan mereka yang menanti konfirmasi akan adanya trend.
Kelemahan pada EMA yaitu signal yang kurang tepat di saat pasar sedang konsolidasi. Karena indikator bereaksi secara cepat pada perubahan harga, kamu kemungkinan menganggap kalau trend sedang terbentuk, meski sebenarnya yang terjadi hanya lonjakan harga.
Tetapi kalau kamu ingin membaca arah trend yang terjadi, maka SMA dengan periode yang panjanglah yang paling tepat. Meskipun SMA bereaksi dengan lambat pada pergerakan harga, kamu dapat terhindari dari lonjakan harga yang terjadi mendadak. Kekurangan SMA yaitu kamu kemungkinan ketinggal peristiwa yang penting saat terjadi trend yang mungkin dapat memberikan kamu beberapa keuntungan.
Ada juga beberapa trader yang menggunakan SMA dan EMA secara bersamaan untuk memberikan gambaran yang lebih detail terkait apa yang terjadi di pasar perdagangan. menggunakan Simple Moving Average (SMA) dengan periode yang besar biasanya dipakai untuk membaca trend harga, sedang Exponential Moving Average (EMA) dipakai untuk mencari kapan waktu yang pas untuk masuk ke pasar.
Cara Open Posisi menggunakan Moving Average
Selain sebagai penanda trend, Moving average juga bisa dipakai sebagai acuan untuk open posisi. Beberapa cara yang dapat dipakai sebagai berikut:
Open Posisi Saat Terjadi Crossover
Cara trading dengan menggunakan crossover atau persilangan garis moving average cukup sering dipakai oleh para trader sebagai referensi untuk melakukan open posisi. Yang perlu diperhatikan adalah saat moving average yang kecil memotong moving average besar, disanalah kita mendapatkan acuan untuk open posisi.
Kalau moving average kecil memotong ke atas moving average besar, maka dapat menjadi referensi kamu untuk open posisi beli. Hal tersebut bisa juga menjadi sinyal untuk uptrend Sebaliknya, kalau moving average kecil memotong ke bawah, maka dapat menjadi acuan untuk open posisi sell/jual. Dan hal itu tentu saja menjadi sinyal untuk downtrend.
Open Posisi Saat Tercipta Signal Price Action
Untuk melakukan open posisi menggunakan teknik MA ini, biasanya para trader berpengalaman menggunakan satu indikator moving average saja. Moving average dapat dipakai sebagai garis support atau resistance. Kalau harga yang bergerak memotong moving average dari atas ke bawah, maka moving average tersebut berfungsi sebagai support. Sebaliknya kalau harga pada menutupan memantul dari garis moving average, maka MA mengindikasikan kalau harga akan balik.
Begitupun sebaliknya, kalau harga bergerak memotong garis MA dari bawah ke atas, maka MA tersebut bisa menjadi garis Resistance. Jika kemudian harga ditutup memantul dari garis MA, maka menjadi tanda kalau harga akan balik ke bearish trendnya. Untuk mengonfirmasi tanda dan memberikan sinyal pullback harga dari MA sebagai Support Resistance dinamis, kita dapat menggunakan sinyal Price Action. Sebagai contoh, lihat gambar berikut
Kesimpulan
Pada dasarnya ada beberapa dasar analisa teknikal yang dapat dipakai sebagai dasar untuk trading. Open posisi dengan menggunakan indikator moving average satu diantara dari beberapa sistem analisa teknikal dalam trading. Banyak trader yang memakai indikator moving average dengan cara yang tidak sama. Semua tergantung dari cara mengintepretasikan dan manfaatkan informasi yang didapat dari setiap indikator.
Para trader yang menggunakan indikator moving average untuk melakukan trading, perlu diingat selalu, kalau open posisi dengan indikator moving average hanya sebagai sarana analisa semata dan tidak boleh dijadikan patokan pasti, apa lagi dianggap sebagai holy grail dalam trading.
Nah, itu ulasan terkait strategi trading sederhana menggunakan Moving Average yang mungkin bisa kamu aplikasikan dalam trading. menguasai metode Moving Average semestinya jadi bekal dasar saat sebelum menekuni di dunia trading. Mulailah dengan penghitungan sederhana, lalu lanjut ke penghitungan yang lebih sulit.
Keyword Search : cara menggunakan moving average, moving average, ma forex, ema dalam trading, ema 50 forex, ema trade, moving average untuk trading harian, membaca moving average, cara membaca moving average