Right Issue dikenal sebagai penerbitan saham baru, jadi suatu perusahaan menawarkan hak ke pemegang saham atau investor untuk memperoleh saham baru yang dengan menyerahkan modal dengan rasio tertentu. Kalau pemegang saham atau investor itu tidak mengambil hak-nya, maka dia bisa menjual hak-nya itu ke investor lain.
Fungsi Right Issue
Fungi Penting Right Issue merupakan penambahan modal untuk perusahaan. Right Issue Sebagai satu diantara instrument penambahan modal perusahaan yang memiliki fungsi membantu perusahaan untuk pengembangan dengan modal tambahan yang disetorkan. Perusahaan bisa menambahkan kapasitas produksi atau menambahkan penjualan. Fungsi lain dari penambahan modal dapat dipakai untuk restrukturalisasi keuangan perusahaan membayar utang-utang perusahaan.
Right Issue berfungsi sebagai instrument akuisisi perusahaan untuk investor, akuisisi ini dilakukan dengan cara investor melakukan pembelian saham perusahaan yang melakukan Right Issue.
Cara Menghitung Right Issue
Lalu, bagaimana cara menghitung harga right issue, ada beberapa cara untuk mengetahui harga right issue, yaitu sebagai berikut :
Membandingkan Rasio dalam Right Issue
Pada pengumuman pelaksaan Right Issue oleh perusahaan akan dijelaskan rasio atau perbedaan saham lama dan saham baru. Ini menunjukkan hak yang bakal didapat oleh pemegang saham lama perusahaan.
Contoh Right Issue yang berlangsung di tanggal 8 Juli 2021 perusahaan PT. Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Rasio Right Issue (New : Old) sebesar (2 : 5) menunjukkan setiap pemegang 5 lembar saham lama memiliki hak untuk mendapatkan hak membeli resiko lebih dulu sebanyak 2 lembar.
Hak yang didapat bisa dilakukan penjualan lewat proses pasar tunai setiap sesi pertama pasar selama waktu trading Right Issue berjalan. Investor dapat melakukan penebusan saham baru yang harganya dipublikasikan dari pertama pelaksanaan Right Issue mengabari perusahaan sekuritas terkait.
Harga Pelaksanaan dan Harga Teoritis Right Issue
Harga Pelaksanaan merupakan harga penebusan yang dibayar investor untuk membeli saham baru, pada kasus PT. Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tanggal 8 Juli 2021 harga penerapan sebesar Rp. 126 per lembar saham.
Harga Teoritis merupakan harga keseimbangan pada pembukaan pasar masa trading start atau mulai dibagikannya hak ke pemegang saham lama. Harga ini didapatkan dengan mengalikan harga lama (previous close) dengan rasio lama dan dijumlahkan dengan harga pelaksanaan dikalikan rasio saham baru, kemudian dibagi dengan jumlah rasio lama dan baru.
Rumus Right Issue:
(rasio lama X harga sebelumnhya) + (rasio terbaru X harga terbaru yang ditetapkan) / (rasio lama + rasio baru)
Contoh Kasus Perhitungan Right Issue
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memiliki rencana akan melakukan right issue (HMETD) dengan jadwal sebagai berikut:
- Rasio right issue : 100: 140 (lama : baru)
- Cum Date di Pasar Reguler dan Negosiasi: 30 Juni 2021
- Cum Date di Pasar Tunai: 2 Juni 2021
- Ex Date di Pasar Reguler dan Negosiasi: 1 Juli 2021
- Ex Date di Pasar Tunai: 5 Juli 2021
- Tanggal Pencatatan di BEI: 6 Juli 2021
- Periode Pelaksanaan: 6 – 14 Juli 2021
- Harga pelaksanaan (exercise) : Rp 126
Mari kita hitung tahapan yang harus kamu ketahui, langkahnya sebagai berikut :
Berarti setiap pemilik 100 lembar saham induk ENRG akan mendapatkan 140 HMETD di mana 1 HMETD berhak membayar saham baru ENRG di harga Rp 126. Sebagai contoh kamu memiliki 10 lot ENRG ya.
Untuk bisa mengalkulasi nilai teoritisnya, kamu haru mengetahui lebih dulu berapa harga penutupan saham ENRG pada tanggal cum date-nya. Misalkan harga penutupan di 1 Juni 2021 ialah Rp. 97. Maka market value saham ENRG kamu yaitu: Rp. 97 x 10 lot x 100 lembar = Rp. 97.000.
Selanjutnya, kita perlu menghitung harga teoritis seperti berikut:
HARGA TEORITIS RIGHT ISSUE = ((rasio saham lama X harga closing cum date) + (rasio saham ENRG X harga exercise)) / (rasio saham lama + rasio saham baru)
HARGA TEORITIS RIGHT ISSUE = (100 x 97) + (140 x 126) / (100 + 140) = Rp 113.91 (pembulanan jadi 114).
Maka jangan terkejut kalau pada ex date (2 Juli) harga ENRG dibuka di range 114-an. Bakal ada kenaikan harga (114 – 97) / 97 = 0.17%.
Pada ex-date, nilai portfolio saham ENRG kamu dapat menjadi: Rp. 114 x 10 lot x 100 = Rp. 114.000.
Apabila dalam periode perdagangan right (HMETD) harga saham ENRG stabil di Rp. 114 per lembar saham, maka kamu akan mendapatkan keuntungan dengan menebus right (HMETD). Jika kamu menjual right-nya, maka kamu tidak mendapatkan keuntung apa-apa. Tetapi menjual right memiliki resiko. Kalau harga saham ENRG turun saat di periode perdagangan right, maka kamu makin mengalami kerugian. Kalau tujuannya hanya menjual right-nya, lebih baik saat cum date saja menjual sahamnya.
Jika kamu seorang investor saham ENRG, maka kamu harus menebus right. Jika tidak, saham kepemilkian kamu akan menyusut di perusahaan tersebut.
Contoh Aksi Right Issue
Sebagai contoh harga saham PT XYZ ditawarkan dengan harga pada Rp1.500 per saham, lalu PT XYZ akan menerbitkan saham baru dengan harga right Rp1.300 per right artinya investor lama hanya perlu membayar Rp1.300 per saham untuk satu saham baru. Salah satu investor lama tersebut adalah Pak Firman.
Sebenarnya, bagaimana sih cara menggolongkan seorang investor tersebut termasuk ke dalam kategori investor lama ataukah investor baru di PT XYZ?
Nah, ini jawabannya. Sebelum me-launching right issue, PT XYZ akan mengumumkan jadwal proses right issue di mana di dalamnya ada istilah tanggal cum (cum right) dan tanggal ex (ex right).
Periode cum right adalah batas tanggal terakhir investor disebut sebagai pemegang saham lama atau memiliki hak (right) atas saham baru. Sedangkan ex right adalah periode batas mulai tidak berlakunya right issue sehingga seorang investor dinyatakan tidak memiliki hak (right) atas saham baru tersebut.
Dan selanjutnya bagaimana proses yang harus dijalankan oleh investor lama untuk memperoleh hak (right) atas saham baru yang ditawarkan PT XYZ?
Pak Firman menukarkan hak (right) dengan saham baru dengan cara membelinya senilai harga right pada periode pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan right yang tertera dalam jadwal.
Pada contoh sebelumnya rasio right PT XYZ adalah 1:2 dengan harga right Rp1.300, maka untuk memperoleh 2 saham baru tersebut Pak Firman harus membayar Rp2.600 (2 dikali Rp1.300) kepada PT XYZ. Setelah pembayaran tersebut, maka Pak Firman memiliki 3 jumlah saham di PT XYZ.
Jika Pak Firman tidak menggunakan hak (right)-nya apa sih dampak negatifnya?
Maka, yang akan terjadi adalah prosentase kepemilikan saham Pak Firman akan menurun. Misalnya dengan rasio 1:2 tersebut, maka jumlah saham PT XYZ yang sebelumnya hanya 1 lembar, dengan penerbitan saham baru maka jumlah sahamnya bertambah menjadi ada 3 lembar saham. Jadi jika Pak Firman tidak menggunakan hak untuk membeli saham baru, maka jumlah lembar saham PT XYZ yang dimiliki Pak Firman hanya 1 lembar, sedangkan 2 lembar saham baru akan dimiliki oleh pemegang saham baru.
Hal ini berarti, yang tadinya 1 lembar saham mewakili 100 persen kepemilikan, karena jumlah saham bertambah menjadi 3 lembar maka 1 lembar saham yang dimikiki Pak Firman saat ini hanya mewakili 33,3 persen dari kepemilikan (perhitungan = 1 dibagi 3) atau Pak Firman akan kehilangan 66,7 persen kepemilikan.
Turunnya prosentase kepemilikan yang dialami oleh investor lama tersebut dikenal dengan istilah dilusi.
Lalu, jika Pak Firman sebagai pemegang saham lama tidak memiliki uang untuk membeli saham baru yang diterbitkan PT XYZ, bisa kah hak (right) milik Pak Firman tersebut dijual?
Jawabannya, Pak Friman bisa menjual hak (right)-nya di Bursa Efek Indonesia pada periode tanggal perdagangan right yang tertera di jadwal right issue sebelumnya. Jadi, ini bisa menjadi kesempatan bagi investor yang tidak bisa membeli saham PT XYZ pada periode “cum right”, masih bisa membeli hak (right) pada perdagangan ini.
Hal-Hal Yang Perlu Diketahui oleh Berkaitan dengan Right Issue
- Terdapat Cum Date, Ex Date, Trading Date, dan Subscription Date
- Harga Previous sebagai harga close market pada Ex Date Right Issue
- Harga Teoritis sebagai harga yang digunakan saat pembukaan pasar pada Trading Start
- Transaksi dilaksanakan pada pasar tunai hanya pada sesion I
- Kode yang dipasarkan sebagai kode emiten ditambahkan .R seperti ENRG.R
- Penebusan terakhir biasanya dilaksanakan paling akhir jam 10.00 pada Trading End, beberapa sekuritas bahkan juga tidak menerima, dijadwalkan paling akhir sehari sebelumnya
- Hak yang tidak dibayar dan dijual akan hangus, dan membuat kepemilikan terdilusi, ini sangatlah berpengaruh untuk pemegang saham sebagian besar karena turunnya kepemilikan namun bisa sebagai kesempatan keuntungan untuk retail
Kesimpulan
Memahami Right Issue bisa memberikan keuntungan untuk ritel dengan pahami risiko dari pelaksaan Right Issue. Pahami tujuan perusahaan yang melakukan Right Issue dan penentuan harga pelaksaan untuk mengetahui fundamental bagus tidaknya mengikuti serta membeli saham baru perusahaan.
Mudah-mudahan keterangan ini bermanfaat 🙂