Silsilah Bani Umayyah merupakan keturunan Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf bin Qusai seorang ketua atau pemuka Quraisy yang terkemuka.
Secara geneologis (garis keturunan) Muawiyah bin Abi Sofyan bertemu dengan silsilahkeluarga Nabi Muhammad SAW pada Abdul Manaf. Keluarga Nabi Muhammad SAW dikenaldengan sebutan Bani Hasyim, sedangkan keluarga Umayah disebut dengan Bani Umayyah.Berikut ini adalah silsilah Bani Umayyah, yang menunjukkan hubungan kekerabatanantara Keluarga Bani Umayah dengan Bani Hasyim (keluarga Nabi Muhammad SAW.)
Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus mulai terbentuk sejak terjadinya peristiwa tahkim pada Perang Siffin. Perang yang dimaksudkan untuk menuntut balas atas kematian Khalifah Utsman bin Affan itu, semula akan dimenangkan oleh pihak Ali, tetapi melihat gelagat kekalahan itu, Muawiyah segera mengajukan usul kepada pihak Ali untuk kembali kepada hukum Allah.
Dalam peristiwa tahkim itu, Ali telah terperdaya oleh taktik dan siasat Muawiyah yang pada akhirnya ia mengalami kekalahan secara politis.
Sementara itu, Muawiyah mendapat kesempatan untuk mengangkat dirinya sebagai khalifah, sekaligus raja.2 Peristiwa ini di masa kemudian menjadi awal munculnya pemahaman yang beragam dalam masalah teologi, termasuk tiga kekuatan kelompok yang sudah mulai muncul sejak akhir pemerintahan Ali yaitu Syiah, Muawiyah itu sendiri dan Khawarij.
Dinasti Umayah selalu dibedakan menjadi dua: Pertama, Dinasti Umayah yang dirintis dan didirikan oleh Mu’awiyah Ibn Abi Sufyan yang berpusat di Damaskus (Syiria). Fase ini berlangsung sekitar 1 abad (sekitar 90 tahun) dan mengubah sistem pemerintahan dari sistem khilafah kepada sistem mamlakat (kerajaan atau monarki); Kedua, Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol) yang pada awalnya merupakan wilayah taklukan Umayyah yang dipimpin oleh Gubernur pada zaman Walid Ibn Abd Al Malik, kemudian di ubah menjadi kerajaan yang terpisah dari kekuasaan Dinasti Bani Abbas setelah berhasil menaklukan Bani Umayah di Damaskus.
Jika melihat Dinasti Bani Umayyah, secara khusus yang berpusat di Damaskus, maka perlu untuk memberikan perspektif secara utuh dari mulai awal terbentuknya, termasuk sekilas tentang di masa pra Nabi Muhammad SAW, masa kejayaannya dengan melihat apa yang sudah mereka lakukan terhadap peradaban umat Islam dan tentu saja fase kemunduran atau faktor apa yang menyebabkan hancurnya dinasti bani ummayh ini.
Sekilas tentang Khalifah-khalifah Bani Umayyah dan Kebijakannya
Di dalam sejarah peradaban Islam, Muawiyah tampil sebagai penguasa pertama yang mengubah sistem pemerintahan dalam Islam, dari sistem pemerintahan yang bersifat demokrasi mufakat kepada pemerintahan monarki absolut.
8 Dinasti Bani Umayyah berkuasa lebih kurang 90 tahun, yakni dari tahun 661 M /14 H sampai dengan 750 M/132 H, selama kurun waktu tersebut, terdapat 14 orang khalifah yang pernah memerintah yaitu :
- Muawiyah bin Abi Sofyan (41-60 H/661-680 M)
- Yazid bin Muawiyah (60-64 H/680-683 M)
- Muawiyah bin Yazid (64-64H/683-683 M)
- Marwan bin Hakam (64-65 H/683-685 M)
- Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)
- Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M)
- Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/715-716 M)
- Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/716-720 M)
- Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/720-724 M)
- Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/ 724-743 M)
- Walid bin Yazid (125-126 H/743-744 M)
- Yazid bin Walid (126-127 H/744-744 M)
- Ibrahim bin Walid (127-127 H/ 744-745 M)
- Marwan bin Muhammad (127-132 H/745-750 M)
Kejayaan dan Keberhasilan Bani Umayyah
Pada masa Bani Umayyah berkuasa, harus diakui banyak sekali keberhasilan yang di capai, jika dapat diklasifikan, maka yang paling utama dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu:
- Wilayah kekuasaan dan Perpolitikan.
- Perkembangan Keilmuan, berikut diantaranya:
- Ekspansi (perluasan wilayah/daerah kekuasaan) secara besar-besaran. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.
- Muawiyah banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang.
- Mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan.
- Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya.
- Abd al-Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.