PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berencana melakukan rights issue sebesar 28,67 miliar saham baru, Melalui aksi korporasi ini, BBRI tujuan pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro bersama dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Dalam beberapa bulan terakhir, saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia) sering menjadi topik perbincangan hangat di kalangan investor saham Indonesia karena berita mengenai Rights Issue yang akan dilakukan.
Dalam aksi korporasi ini, BRI akan menerbitkan maksimal 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50, atau 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Di sisi lain, pemerintah hanya akan menyetorkan bagiannya dalam bentuk non tunai, yakni seluruh saham Seri B milik pemerintah di Pegadaian dan PNM akan ditukar dengan saham baru BBRI.
Apa itu Rights Issue? Right issue atau yang dikenal di indonesia dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah aksi penerbitan lembaran saham baru yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang bertujuan untuk menambah modal perusahaan.
Jadi, lembaran saham yang baru diterbitkan ini dijual kepada investor untuk menambah modal pemilik saham yang ada di perusahaan.
Alasan Melalukan Rights Issue
Di saat perusahaan melakukan Rights Issue, perusahaan bisa menggunakan dana yang terkumpul dari penjualan saham yang baru tersebut untuk beberapa tujuan, diantaranya :
- Melakukan ekspansi bisnis
- Memperbaiki struktur permodalan
- Melakukkan akuisisi perusahaan lain
- Membayar hutang yang jatuh tempo
- Menambah modal kerja perusahaan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, PT. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bertujuan untuk melakukan akuisisi terhapat PT. Pegadaian (Persero) dan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) dalam rangka pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro yang digagas oleh Kementerian BUMN RI.
Jadi, bisa disimpukan bahwa Rights Issue BBRI ini bertujuan untuk melakukan akuisisi dan ekspansi bisnis.
Jadwal Rights Issue BBRI
Cum Date di Pasar Reguler dan Negosiasi: 7 September 2021
Cum Date di Pasar Tunai: 9 September 2021
Ex Date: 13 September 2021
Tanggal Pencatatan di BEI: 24 September 2021
Periode Pelaksanaan: 27 – 29 September 2021
Dampak Rights Issue BBRI
Setelah kita mengetahui tujuan dan maksud dari Rights Issue BBRI, lalu apa dampak dari aksi Rights Issue ini terhadap investor saham BBRI.
Pada saat, suatu perusahaan melalukan Rights Issue (HMETD) jumlah saham yang beredar yang dimiliki oleh investor saham menjadi semakin banyak. Oleh karena itu, kalau kita sudah memilki saham perusahaan yang melakukan Rights Issue tetapi kita tidak membeli atau menebus saham baru diterbitkan pada saat Rights Issue, presentase kepemilikan kita terhadap total saham perusahaan akan berkurang.
Selain dilusi persentase kepemilikan saham yang terjadi jika investor tidak menebus saham yang baru diterbitkan saat Rights Issue juga akan mempengaruhi nilai Book Value Per Saham (BVPS) dan Earning Per Share (EPS) dari saham perusahaan yang melakukan Right Issue.
Hal ini diakibatkan oleh bertambahnya jumlah saham yang beredar dan bertambah atau berkurangnya nilai Ekuitas & Profit perusahaan setelah dilakukan Rights Issue.
Berdasarkan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) BBRI pada 22 Juli 2021 diputuskan bahwa BBRI akan menerbitkan sekitar 28,67 miliar lembar saham baru pada aksi Rights Issue yang akan dilakukan.
Ini berarti saham beredar BBRI akan meningkat jumlahnya dari sekitar 123,34 miliar lembar saham menjadi 152 miliar lembar saham (dilusi sekitar 18,9 persen kepemilikan).
Nilai BVPS BBRI setelah Rights Issue
Berdasarkan target yang ditetapkan, BBRI hendak menghimpun dana segar sekitar Rp 41,15 triliun dengan aksi Rights Issue ini. Dengan demikian, nilai Book Value Per Share BBRI setelah Rights Issue akan menjadi :
BVPS BBRI = (191,62 + 41,15 + 54,77) / 0,152
BVPS BBRI = 287,54 / 0,152
BVPS BBRI = Rp. 1.892
Nilai estimasi EPS BBRI setelah Rights Issue
Berdasarkan data, nilai EPS (Laba Per Lembar Saham) BBRI tahun 2021 yang disetahunkan (Annualized) sebelum melakukan aksi Rights Issue EPS BBRI sekitar Rp. 221,36 per lembar saham.
Untuk bisa menghasilkan nilai EPS yang sama dengan nilai EPS diatas, BBRI perlu menghasilkan peningkatan profit sebesar Rp. 6,3 triliun setelah aksi Rights Issue ini. Karena kalau tidak, EPS BBRI tahun depan akan mengalami penuruanan.
Jadi, kemungkinan besar setelah aksi Rights Issue ini, nilai Book Value Per Share dari saham BBRI akan mengalami peningkatan dari Rp. 1.554 per lembar saham menjadi Rp. 1.892 per lembar saham. Namun, untuk menjaga nilai EPS BBRI tidak turun setelah melakukan aksi Rights Issue, BBRI perlu menghasilkan tambahn profit sekita Rp. 6,3 triliun per tahun.